Saturday 20 December 2008

(21) CONELLO


Hari ini saya diajak Rm.Wahyu ke kebun karet milik RR. Di tengah jalan, kami berhenti di toko kecil untuk membeli susu bagi anak karyawan RR yg tinggal disana. Rm.Wahyu menanyakan apakah saya ingin sesuatu. Hmm, ya saya mau es krim. saya mengambil sebuah es krim Wall’s Conello (bagi yg gak tahu, itu es krim di atas horen di lumuri coklat). Sudah lama saya tidak makan es krim, sehingga es krim favorit saya ini jadi terasa begitu lezat, apalagi rasa tiramisu (Thank you, Romo!). Sambil melihat-lihat apa yg bisa dilihat di jalan dan mendengarkan cerita-cerita dari Rm.Wahyu, saya menikmati es krim itu.
Sebenarnya es krim ini terbuat dari bahan-bahan yang ngga enak kalau dimakan sendiri-sendiri. Tepung, gula, pewarna, susu, krim, dll. Dih, pasti gak enak kalau tidak diolah dengan baik. Tapi setelah semuanya di proses dan diolah dengan baik jadi enak untuk dinikmati.
Hidup ini seperti es krim itu. Banyak hal yang saya alami, baik dan buruk, menyenangkan dan mengecewakan, menggembirakan dan menyedihkan. Peristiwa yang membuat hati senang tidak begitu nikmat bila saya tidak merasakan arti kekecewaan. Peristiwa kecewa atau kegagalan, terasa begitu pahit bila saya tidak merasakan juga peristiwa keberhasilan. Yang paling enak adalah bila saya bisa mengolah segala peristiwa itu, entah baik entah buruk. Dan sebagai orang Katolik, bila diolah dengan iman, pengalaman-pengalaman dalam hidup ini menjadi semakin menarik untuk dinikmati. saya bersyukur bahwa ¼ abad hidup saya, saya dapat mengalami pahit –manisnya hidup. Mungkin pahit-manisnya belum mencapai titik puncaknya, namun saya yakin bila saya terus mengolahnya, saya akan menemukan banyak hal yang menarik untuk dinikmati, lebih dari nikmatnya es krim ini.
Well…?

No comments:

Post a Comment