Saturday 20 December 2008

(16) DENGAN ATAU TANPA BANTAL?


Pagi itu, sinar matahari sudah masuk menembus korden-korden kamar saya. Pertanda sudah lebih dari pk.06.00 dan isyarat bahwa saya mestinya sudah bangun. Tapi saya kan libur jadi sah-sah saja bila bangun siang. Sambil kiyep-kiyep, saya kembali menarik selimut dan meraih… lho, bantal saya mana ya?
Weh, rupanya bantal itu sudah terjun ke lantai. Mau tidak mau, saya membuka mata dan langsung pasang muka bego (melongo!) Gimana bisa kedua bantal saya berada di lantai, di samping tempat tidur dalam keadaan tersusun rapi, bahkan tali sarungnya pun menghadap ke arah yang sama! Padahal selama berada di Familia, saya hanya tidur dengan satu bantal di kepala, bantal yang lain selalu saya sandarkan pada dinding dekat kaki. Alangkah kecil kemungkinan kedua bantal itu bersatu di lantai dengan keadaan rapi, kecuali bila semalam ada sesuatu yang terjadi dan tidak saya sadari.
Well…?


No comments:

Post a Comment