Saturday 20 December 2008

(20) SEMUT YANG LEBIH TAHU


Senggang pada senja itu saya gunakan untuk ke kamar. saya heran menemukan banyak semut di meja saya. Langsung saya memeriksa kotak pensil maupun sela-sela buku untuk mencari penyebab kedatangan semut-semut itu. Setahu saya, tidak ada permen ataupun benda-benda beraroma manis yang saya letakkan di atas meja. Ketika saya perhatikan arah semut-semut itu, saya heran dan tidak menyangka bahwa semut-semut tertarik dengan itu. “Itu” adalah sebuah kalung salib Tau (seperti huruf T) terbuat dari kayu yang baru saya beli siang tadi. Semut-semut itu hanya berjalan-jalan mengitari salib berulang-ulang. Tidak ada lubang atau pun hal yang istimewa yang bisa menjadi alasan untuk semut-semut itu berdatangan. Tapi ya salib itu tetap saja disemutin.
Kalung salib itu pun saya ambil dan saya bersihkan dari semut-semut. Sambil membersihkan, saya merasa menyesal karena teledor meninggalkan benda suci sembarangan. Kalung itu sudah diberkati dan harusnya dikenakan atau disimpan dengan baik, tapi saya sudah menelantarkannya begitu saja di atas meja. Ternyata semut lebih tahu dan memilih untuk dekat dengan salib di meja daripada permen yang ada di lemari saya.
saya jadi malu sama semut (kok mirip lagu ya?) karena saya sering meninggalkan atau kurang merawat benda-benda suci dengan baik. Entah berapa buah Rosario yg saya geletakkan sembarangan, atau Salib yang saya biarkan berdebu; jangan tanya apa nasib Kitab Suci saya. Padahal benda-benda itu bisa mengantar saya pada hadiratNya.
Well…?

No comments:

Post a Comment